Kamis, 21 Oktober 2010

Individu Dalam Massa

Menurut Gustave le Ban, massa itu mempunyai sifat-sifat psikologi tersendiri. Orang yang bergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan dilakukan bila individu itu trkadang dalam suatu massa. Sehingga massa itu akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, malarutkan individu dalam jiwa massa. Seperti dikemukakan oleh Durkheim bahwa adanya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau low of mental unity (yaitu bahwa dalam massa adanya kesatuan mind, kesatuan jiwa, seperti yang dikemukakan olehnya, sebagai berikut:
Whoever be the individuals that compose it, however like ot unlike be their mode of life, thei occupations, their character, or their intellegiences, the fact that they have been transformed into a crowd puts them in possession of collective mind (Lih, Lindzey 1959)
Sedangkan menurut Allport (Lih Lindzey, 1959) sekalipun kurang dapat menyetujui tntang collective mind, tetapi dapat mamahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity), tidak hanya dalam hal berfikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal kepercayaan (feeling) dan dalam perbuatan yang menampak (overt behaviour). Sedangkan Mc. Dougall menekankan pada adanya homogenity dalam panic (escape mob) seperti yang dikemukakannya:
“there is one kind of objecct in the presence of which no man t\remains indifferent and shich evokes in almost all men the same emotion, namely, inpending danger, hence the sudden appearance of imminent danger the characteristic and terrible phenomena of a panic. (Lih. Lindzey, 1959)
Di sampingmsifat-sifat yang telah disebukan di atas massa itu masih mempunyai sifat-sifat antara lain, yaitu:
a. Impulsif, ini beratti massa itu akan mudah memberikan respons terhadap rangsang atau stimulus yang diterimanya. Karena sifat impulsifnya ini, maka massa itu ingin bertindak cepat sebagai reaksi terhadap stimulus yang diterimanya.
b. Mudah sekali tersinggung. Karena massa itu mudah sekali tersinggung, maka untuk membangkitkan daya gerak massa diperlukan stimuli yang dapat menyinggung perassan massa yang bersangkutan.
c. Sugestibel, ini berarti bahwa massa itu dapat mudah menerima sugesti dati luar.
d. Tidak rasional, karena massa itu sugestibel, maka massa itu dalam berindak tidak rasional, dan mudah dibawa oleh sentimen-sentimen.
e. Adanya social facilitation (F. Allport) yaitu adanya suatu penguatan aktivitas, yang disebabkan karena adanya aktivitas individu lain. Perbuatan individu lain dapat merangsang/ menguatkan perbuatan individu lain yang trgabung dalam massa itu. Menurut Tarde disebut imitation, sedangkan menurut Sighele disebut sugestion, dan menurut Gustave Le Bon sebagai Contagion and suggestion, dan dalam suasana ini terdapat suasana hipnotik (Lih. Lindzey, 1959)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar