PERBANDINGAN TEORI BELAJAR BEHAVIOR, KOGNITIF, HUMANISTIK, DAN SIBERNETIK
KONSEP | BEHAVIOR | KOGNITIF | HUMANISTIK | SIBERNETIK |
PENGER-TIAN | Belajar: perubahan perilaku, bila mampu menunjukkan perubahan perilaku; | Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (yang tidak selalu berupa perubahan perilaku) | Tujuan ”memanusiakan manusia”, lambat laun dapat mengaktualisa-sikan dirinya, eklektif. | Berkembang sejalan dengan ilmu informasi. Belajar adalah pengo-lahan informasi. |
PEMBE-LAJARAN | Stimulus dan respon, apa yang terjadi pada diri indi-vidu tidak diperhatikan faktor lain penguatan atau “reinforcement” (positif dan negatif); Pelopor : Pavlov, Thorndike, Skinner, Guthrie, Hull, Watson. | Setiap orang telah mempunyai pengalaman dan penge-tahuan didalam dirinya, dan tertata dalam bentuk “struktur kognitif”, pembelajaran akan berhasil bila materi baru bersinambung dengan stuktur kognitif yang sudah ada. Ada tiga teori (1) Perkembangan Piaget, (2) Kognitif Bruner, dan (3) Bermakna Ausubel | Terwujud teori Bloom dan Krathwohl (taksonomi: kognitif, afektif, dan psikomotor) ; Kolb dengan “belajar 4 tahap: konkrit, aktif reflektif, konseptualisasi, dan eksperimentasi aktif); Honey dan Mumford (dengan 4 Tipe Mhs: aktifis, reflektor, teoris, dan prag-matis); Habermas (dengan 3 Tipe Belajar: Teknis, Praktis, dan Emansipatoris) | Pembelajaran berlang-sung sejalan dengan “Sistem informasi”. Tidak ada satu pun cara belajar ideal untuk segala situasi. Landa (pendekatan “algorit-mik”,dan “heuristik); Pask dan Scott (tipe mhs : “wholist”, dan “serialist”). |
KRITIK | Kurang mampu menjelas-kan proses belajar yang kompleks; hasil belajar tidak hanya bisa obervable terlalu menyederhanakan masalah belajar yang se-sungguhnya, tidak semua hasil belajar bisa diamati. | Lebih dekat kepada Psikologi daripada teori belajar, aplikasi dalam pembelajaran tidak mu-dah. Kurang bisa memahami struktur kognitif mhs, apalagi kalau dipilah menjadi bagian yang diskrit. Pada tahap lanjut (advanced) sulit memahami dan mengidentifikasi pengetahuan dan pengalaman mhs yang sudah ada dan dimiliki. | Sukar diterapkan dalam konteks yang lebih praktis. Terlau dekat dengan dunia filasafat. | Karena lebih menekan-kan kepada sistem in-formasi yang akan di-pelajari, kurang terha-dap proses pembela-jaran berlangsung. Sulit untuk dipraktekkan |
KONSEP | BEHAVIOR | KOGNITIF (Piaget) | HUMANISTIK | SIBERNETIK |
APLIKASI |
| | 10. Mengevaluasi proses dan hasil belajar | |
sumber:
http://eko13.wordpress.com/2010/02/16/perbandingan-teori-belajar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar